RESELLER GENDENG !

Ilmu dari Gurunda, Dewa Eka Prayoga. 

Reseller Gendeng :

 

AUTHORITY LANGUAGE PATTERN

Salah satu tantangan reseller saat menjual produk secara online (tanpa tatap muka) adalah meyakinkan orang-orang supaya tertarik beli produk yang ditawarkan.

Orang yang memiliki Personal Branding yang bagus, akan lebih didengar oleh massa dan fansnya.

Orang yang memiliki Authority yang tinggi, akan lebih dipercaya oleh orang-orang sekitarnya.

Orang yang memiliki Skill Copywriting tingkat tinggi, akan lebih mudah mempengaruhi orang-orang hingga ke pikiran bawah sadarnya.

Nah, kali ini Saya akan share sebuah pola bahasa copywriting yang akan mampu meningkatkan Authority Anda di benak pembaca.

Pola ini sangat powerful banget. Karenanya, please gunakan untuk hal-hal positif saja.

Okey?

Berikut beberapa pola yang Saya bagikan:

Pola #1: Singgung Keahlian Anda

“Dulu pada saat saya mengikuti [sebutkan program yang terkait dengan keahlian yang ingin Anda munculkan bahwa Anda expert di keahlian tersebut], saya menyimpulkan/menyadari/melihat bahwa…”

Contoh:

“Dulu pada saat saya mengikuti mentoring exclusive bersama kang Dewa, Saya baru menyadari bahwa ternyata untuk mendapat income 10 juta per bulan itu sangat mudah, jika sudah tahu caranya”
Pola #2: Kutip Ahlinya

“Dalam buku Gara-Gara Facebook, Kang Dewa mengatakan bahwa jika kita ingin mendapatkan banyak transaksi penjualan, maka kita harus banyak berinteraksi dengan calon pelanggan”
Pola #3: Bantah Sudut Pandang Anda Sendiri

“Berdasarkan apa yang saya pelajari selama lima tahun terakhir, saya menyimpulkan bahwa tidak mungkin kita bisa menjual tanpa ada penawaran sama sekali. Bagaimana mungkin orang tertarik dan mau beli? Namun, ketika Saya mempelajari ilmu Covert Selling dari Guru Saya, cara berpikir saya mulai berubah. Dan hasilnya luar biasa!”

Bisa dipahami?

Silakan modifikasi dengan story telling Anda. Dan bisa langsung praktikkan.
BANDWAGON EFFECT

Ada sebuah eksperimen sosial yang menarik. Di sebuah trotoar yang penuh dengan pejalan kaki, disimpanlah 5 orang “aktor.” Para aktor ini secara bebarengan menengok ke atas. Melihat ke arah langit.

Menariknya, pejalan kaki lain yang melihatnya, ikut-ikutan menengok ke atas. Tanpa tahu alasannya. Perilaku ini kemudian diikuti oleh hampir sebagian pejalan kaki yang melewatinya. Mereka melakukannya, hanya karena melihat orang lain melakukannya juga.

Dalam teori psikologi, fenomena seperti ini dikenal dengan nama Bandwagon Effect (efek ikut-ikutan). Sebuah fenomena psikologis di mana orang melakukan sesuatu karena orang lain melakukannya, terlepas mereka paham atau tidak.

Bandwagon Effect memiliki implikasi luas mulai dari perilaku konsumen sampai pilihan politik seseorang.

Dalam pembentukan perilaku konsumen, kita bisa lihat misalnya tren hijab instan. Awalnya hijab model ini hanya digunakan oleh sebagian early adopter. Namun, kemudian semakin meluas dan meluas.

Dalam politik, pasangan calon (walikota; gubernur; presiden apapun) mau berinvestasi untuk melakukan survei politik karena hasil survei bisa “mempengaruhi” pilihan pemilih. Itu sebabnya, kadangkala muncul praktik tak etis misalnya dengan “manipulasi” data agar hasil surveynya berpihak padanya. Pemilih cenderung memilih pasangan calon yang “berpotensi” menang – agar ia berada di pihak yang menang selesai pemilihan.

Dalam iklan dan copywriting, Bandwagon Effect dimanfaatkan dalam bentuk “Social Proof” – bukti sosial. Kalimat seperti:

“Bergabunglah dengan 3.000+ orang yang telah bergabung menjadi Reseller Billionaire Store dan lebih dari 2.976 ikut join waiting list pendaftaran Reseller kami di bonus.jualbukubisnis.com/resellerbillionaire ”

“Buku ini telah direkomendasikan oleh 30 pengusaha dan internet marketer sukses di Indonesia…”

…adalah contoh kalimat yang memicu Bandwagon Effect.

Silakan gunakan polanya dengan gaya bahasa Anda sendiri yang disukai oleh target maket / teman-teman Anda.

Okey?

 

THE POWER OF SPOILER

Pernah nonton trailer film? Apa perasaan Anda setelah menonton trailernya? Penasaran?

Ada hukum yang berbunyi:

“Segala sesuatu yang nanggung, pasti menimbulkan penasaran…”

Nggak percaya?

Coba saja Anda bercerita panjang lebar ke teman Anda. Buat mereka khusyu mendengar cerita tersebut

Ketika mereka mulai terlihat tertarik dan Anda mulai masuk puncak konflik, hentikan cerita Anda secara tiba-tiba, jangan dilanjutkan.

Kira2, bagaimana perasaan mereka? Penasaran, bukan?

Itulah kekuatan dari spoiler yang nanggung.

Teknik ini bisa Anda gunakan saat menjual buku-buku Billionaire Store.

Caranya?

Postinglah gambar berupa foto isi buku yang ingin Anda jual.

Kasih spidol berwarna atau stabilo berwarna cerah pada kalimat yang menurut Anda “makjleb”.

Upload gambar tersebut di Facebook. Dan Anda ceritakan apa perasaan jujur Anda saat membaca kutipan kalimat tersebut.

Jangan dikasih call to action. Jangan dikasih nomor hanphone. Biarkan begitu saja.

Kebayang?

Bisa langsung Anda coba sekarang.
Semoga menghasilkan.

BOOMERANG CAMPAIGN

Pernah denger senjata suku aborigin?

Ya, bumerang namanya.

Kali ini Saya ingin menamakan strategi ini dengan nama: Boomerang Campaign.

Bagaimana cara kerjanya?

Intinya, kita akan menggunakan hukum timbal balik untuk meningkatkan konversi penjualan kita.

Media yang harus Anda siapkan adalah: email, grup FB, atau channel telegram.

Silakan pilih salah satu.

Katakanlah yang kita gunakan adalah: email.

Maka langkah-langkahnya adalah berikut ini:

Hari ke-1: kita akan mengirimkan free content berupa video dengan durasi 5-10 menit pada list email kita

Hari ke-2: kita akan mengirimkan ulang email hari ke-1 khusus ke orang-orang yang tidak buka email kita di hari pertama

Hari ke-3: kita akan mengirimkan free content kedua berupa video dengan durasi 5-10 menit pada list kita

Hari ke-4: kita akan mengirimkan ulang email hari ke-3 ke orang-orang yang tidak buka email kita di hari ketiga

Hari ke-5: kita akan mengirimkan free content ketiga berupa video dengan durasi 5-10 menit pada list kita

Hari ke-6: kita akan mengirimkan ulang email hari ke-5 ke orang-orang yang tidak buka email kita di hari kelima

Hari ke-7: kita akan meminta masukan atau pendapat kepada list kita mengenai produk yang kita jual

Hari ke-8: kita akan menawarkan produk yang kita jual secara langsung

(Silakan baca ulang sampai paham)

Strategi tersebut sudah Saya praktikkan sejak 1 tahun terakhir.

Dan memang, konversinya sangat tinggi.

Hanya saja, Saya memberikan konten berupa artikel, bukan video.

Seandainya Saya gunakan video, mungkin akan lebih tinggi lagi konversinya.

“Kang, Saya gak pake email. Kalau di FB gimana?”

Seperti yang sering Saya bilang,

“Sharing2 dahulu, Selling2 kemudian”

Lakukan secara konsisten. Terus menerus. Dengan tulus.

InsyaAllah berujung pada fulus ^_^

Kebayang?
Langsung praktikkan

JEBAKAN BETMEN

“Survei bentar ya….

Selain dari sini : bonus.masadri.biz/mahircopywriting

Dimana lagi Anda belajar teknik-teknik closing dan copywriting yang terbukti manjur digunakan saat update status di facebook?

Share dong.”

Paham, ya?

EXTREME LIST BUILDING

Kalau pengen terus dapat sales setiap kali produk launching, maka bangunlah list sekarang juga.

Anda bisa mulai membangun list:

– Email
– Nomor WhatsApp
– Channel Telegram
– Grup Facebook
– Custom Audience Facebook

Saran Saya, bangun semuanya. Sejak sekarang. Jangan banyak alasan. Segera usahakan.

Namun sebelum membangunnya, ada satu mindset penting yang harus Anda miliki saat membangun list tersebut, yaitu:

“Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas”

Maksudnya, list yang responsif dan mau bayar harganya lebih penting dari list yang bermental gratisan.

Anda tidak perlu list yang besar untuk bisa menghasilkan uang.

Yang Anda perlukan adalah membangun list yang targeted + responsive. Dan menjaga mereka.

Bagaimana cara membangunnya?

Pertama, Berikan Sesuatu yang GRATIS dulu. Entah itu berupa video, ebook, akses grup, dan lain-lain. Pastikan yang Anda berikan benar2 bernilai di mata market, bukan asal buat (dan sampah).

Kedua, Perkenalkan Diri Anda dan Tunjukkan Keahlian Anda. Disinilah awal mula trust terbentuk. Jika di bagian ini Anda gagal, maka sulit mendapatkan kepercayaannya lagi di masa yang akan datang.

Ketiga, Jualan. Ya, tawarkan sesuatu yang bisa mereka miliki. Pastikan mereka tertarik dan mau bayar harganya. Jangan segan jualan. Jangan segan menawarkan. Tawarkanlah produk kita.

Ingat,

Anda harus punya market yang tertarget dan benar-benar ingin beli produk.

Mereka harus benar-benar ingin apa yang Anda jual.

List yang tidak pernah tertarik membeli produk hanyalah buang-buang waktu.

Camkan itu.

Dan jika Anda ingin mendapatkan list yang benar2 berkualitas, maka disaat Anda berhasil menjual, disitulah momen list building dimulai.

Simpan daftar nama orang2 yang sudah beli produk lewat Anda.

Save nomor WhatsApp-nya.
Minta alamat Emailnya.

Masukkan mereka dalam Grup FB, WA, atau Telegram buatan Anda.

Bangunlah hubungan baik dengan mereka.

Dan ketika launching buku baru tiba, pastikan Anda adalah orang pertama yang menginformasikan pada mereka.

Bukan orang lain.

Bukan Saya.
Ataupun tim Billionaire Store.

Bisa dimengerti?

Jadilah reseller yang punya list. Bangun relationship yang bagus.

InsyaAllah, omsetnya pun bakal bagus.

Tips: biasakan, kalau mau jualan, dan pengen dapat banyak interaksi, yang berujung pada transaksi, di setiap postingannya, akhiri dengan pertanyaan. Karena pertanyaan menimbulkan jawaban. Okey? Mulai actionkan. Jangan kelamaan dipendam ilmunya.

Kalau sharenya pengen tinggi, tugas kawan2 agak berat. Karena harus membuat konten yang “JLEB!” di hati pembaca. Entah itu sedih, haru, setuju, ketawa, canda, gue banget, dll. Tapi, yang ngeshare, belum tentu mau beli. Sistem dalam otaknya berbeda. Kecuali tujuannya memviralkan. Lakukan. Seperti yang sering Saya lakukan.

Kalau Saya jadi reseller, dan jualan di akun pribadi, Saya bakalan banyak memancing interaksi aja di kolom komentar. Gak akan sok2an buat status yg viral kemana2. Karena goalnya adalah sales, bukan viralitas.

KECUALI… Kalau saya jualannya pake FB Ads. Kalau pake objective PPE, sebisa mungkin saya buat viral. Tujuannya, supaya cost nya murah, reachnya banyak, relevansi skornya besar. Soal sales, tinggal rajin balesin komen2 aja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *