7 HARI JAGO JUALAN #6 dan #7

HARI KE ENAM “JAGO JUALAN”

Apa kabar?

Semoga setiap hari Anda semakin dipermudah untuk mengejar target dan impiannya ya. Aamiin….

Pada kali ini saya ingin sharing sebuah tips sederhana tapi amat sangat berharga untuk dilakukan saat closing-kan calon pelanggan. Apakah itu?

Teknik ini saya namakan teknik : Mengunci Jawaban.

Teknik MENGUNCI JAWABAN adalah teknik bertanya yang membuat calon pembeli terkunci dengan jawaban karena pertanyaan yang kita ajukan. Maksudnya?

Untuk memudahkan dalam penjelasan, coba Anda perhatikan contoh-contoh berikut ini :

• “Bapak pasti ingin omset bisnisnya naik drastis bulan depan, iya kan pak?”

• “Semakin tinggi harganya, semakin bagus kualitasnya. Bukankah begitu bu?”

• “Tentu mba ingin produk yang bisa membuat mba lebih cantik dan terlihat lebih muda, betul?”

• dan lain sebagainya….

Coba Anda bandingkan dengan pertanyaan berikut ini :

• “Ibu jadi beli nggak?”

Jawab : NGGAK!

Waduh, salah nanya ^_^ hehe

Yang perlu jadi catatan adalah teknik ini hanya bisa Anda gunakan saat Anda ingin melakukan closing, bukan saat Anda menggali kebutuhan calon pembeli apalagi belum adanya kedekatan. Bisa blunder nanti.

Sudah kebayang, kan? ^_^

Bahkan untuk menutup tulisan teknik ini pun saya menggunakan teknik Mengunci Jawaban. Hehehe….

Ayo, perbanyak EKSYEN ya!
HARI KE TUJUH “JAGO JUALAN”

Kebanyakan orang sudah tau teknik closing, mereka ingin segera closing saat itu juga.

Ini tidaklah salah, tapi bisa gawat kalo semua calon pembeli dipaksa untuk beli saat itu juga.

Ada beberapa hal yang memang closingnya membutuhkan waktu yang lama. Mungkin sebagian dari Anda sudah tahu bahwa calon pembeli tipe S dan C membutuhkan Follow Up saat kita jualan kepadanya.

Saat melakukan teknik Follow Up, tidak apa-apa jika Anda menelepon calon pembeli Anda dan bertanya seperti ini :

• “Apakah Anda telah menerima penawaran kami?”

• “Bagaimana pendapat Bapak tentang penawaran yang kemarin?”

• “Apa yang menarik bagi ibu dari penawaran kemarin?”

• “Apakah segala sesuatu yang Anda inginkan sudah sesuai?”

• “Apakah ada rincian kurang jelas pak dari penawaran saya?”

• “Adakah hal-hal yang akan dipertimbangkan dalam penawaran kamu?”

• “Apa yang kami perlukan untuk memperoleh pesanan ini?”

• “Bagaimana harga yang kami berikan dibanding pesaing?”

Tapi alangkah baiknya, selain dengan pertanyaan-pertanyaan diatas, follow up lah mereka dengan basa-basi yang ringan, seperti halnya ketika Anda melakukan PDKT ke calon pembeli Anda.

Misalnya….

• “Bagaimana kabarnya pak, sehat?”

• “Oh ya bu, mau tanya, kemarin ibu ikut arisannya yang dimana ya? Istri juga tertarik sepertinya….

• “Begini pak, bapak kan kemarin cerita suka main golf, suka main dimana pak?”

• “Pak Budi, rumah bapak yang di Bogor itu di jalan apa pak? Nanti kalau saya main ke Bogor, boleh nih pak saya silaturahmi ke rumah bapak…”

Teknik follow up seperti itu lebih nyaman dibandingkan teknik follow up yang pertama. Kalau sebelumnya Anda memang pernah menawarkan produk Anda ke mereka, tenang saja, kalau mereka suka dengan Anda, mereka pasti membelinya, dengan catatan uangnya ada.

Pesan saya!
Jadilah penjual yang nyenengin dam ngangenin, jangan jadi penjual yang ngeselin.

Semoga bermanfaat ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *