Cara Menghasilkan Uang Hanya Dengan Menggunakan Smartphone
Sebelum ke pembahasan inti, saya akan ingatkan Anda terlebih dulu, bahwa tidak ada usaha atau bisnis tanpa modal. Setuju ya?
Anda juga harus ingat, tidak ada yang instan. Kuncinya BELAJAR dengan tekun, EKSYEN gila-gilaan.
Setelah Anda baca tulisan ini, saya tidak menjamin Anda bisa langsung mendapatkan penghasilan hanya dengan menggunakan Smartphone. Tanpa adanya belajar, praktek, evaluasi, praktek. Repeat!
Lantas, bagaimana cara menghasilkan uang hanya dengan menggunakan smartphone?
Caranya adalah Anda menjadi Reseller.
Kenapa Reseller?
Sekarang Anda bayangkan enaknya, tidak serumit jika dibandingkan dengan membangun bisnis sendiri. Karena Reseller nggak perlu produksi sendiri, nggak perlu pusing-pusing mikirin produk, nggak perlu karyawan, dan masih banyak lagi.
Dapat income meski dari rumah, hanya dengan smartphone yang biasa Anda pakai. Menarik, bukan?
Reseller cocok untuk semua kalangan, terutama untuk Anda yang tidak memiliki modal besar dalam memulai bisnisnya.
Tentu ini solusi untuk Anda yang ingin berbisnis namun terkendala produk atau modal yang belum cukup.
Apa itu Reseller?
Menurut definisinya, Reseller adalah orang atau pihak yang membantu menjualkan atau mendistribusikan suatu barang dari produsen ke konsumen.
Baiklah, saya tidak akan berlama-lama lagi dalam mendefinisikan apa itu Reseller. Karena sebenarnya reseller itu mempunyai definis yang luas.
Agar Anda bisa langsung belajar dan mempraktekkannya. Langsung saja yuk simak materinya.
MODAL PENTING DALAM JUALAN !
1. Impian
Impian adalah salah satu modal penting yang harus dimiliki. Bukan hanya untuk reseller, impian juga harus dimiliki setiap orang.
Impian akan mendorong Anda untuk tetap konsisten dan berkomitmen dalam berjualan.
Dengan impian, Anda juga dapat termotivasi untuk bisa mencapai target penghasilan meski hanya dari rumah, tanpa harus macet-macetan pergi ke kantor.
Saya yakin ini yang Anda harapkan setelah menjadi reseller :
– Bisa mendapatkan penghasilan tambahan meski dari rumah
– Bisa mengumpulkan modal untuk membuka bisnis
– Bisa memberangkatkam kedua orang tua ke tanah suci
– Bisa menabung untuk membeli rumah secara kontan
Percaya atu tidak, impian-impian seperti diatas bisa menjadi motivasi atau dorongan bagi Anda untuk tetap konsisten jualan sebagai reseller.
Impian tersebut akan menjadi semangat agar Anda terus menerus belajar jualan, menemukan polanya untuk terus menghasilkan.
Salah satu kunci penting dalam menulis impian adalah Anda harus menuliskannya dengan detail. Jangan ngelantur, apalagi becanda. Anda harus serius.
Setuju untuk modal pertama?
Yuk langsung ke modal yang kedua.
2. Konsisten dan Komitmen
Setiap orang pasti memiliki target atau impian-impian hidup yang mungkin berbeda.
Namun, meski target tiap orang berbeda, meski cara tiap orang-orang mewujudkan impiannnya itu berbeda-beda, tapi ada dua poin yang sama-sama mereka harus lakukan untuk mewujudkan itu. Dua poin tersebut adalah komitmen dan konsistensi dalam melakukan segala usaha mereka dalam mencapai target.
Pertanyaan berikutnya, apakah itu komitmen dan konsistensi?
Sebelumnya, saya sempat membaca sebuah artikel yang memuat tentang kutipan tentang arti komitmen itu sendiri.
Menurut Michael Amstrong, seorang ekonom dalam bukunya “Managing people” menyatakan bahwa: “Komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan yang terdiri dari tiga komponen: penyatuan tujuan dan nilai-nilai organisasi, keinginan untuk tetap bersama dan berada di organisasi, dan ketersediaan untuk bekerja keras.”
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan bahwa komitmen artinya perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan definisi keterikatan, tentu saja manusia (harus dan pasti) punya keterikatan untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Konsistensi sendiri menurut KBBI adalah tetap atau tidak berubah-ubah, taat pada asas, dan selaras sesuai perbuatan hendaknya dengan ucapan.
Dalam artikel lain, konsistensi atau dalam istilah lain kita sering mendengar istiqomah, adalah sikap yang selalu senantiasa menjaga dan menjalankan komitmen yang sudah disepakati dan dipahami.
Dari beberapa teori definisi tersebut, saya ambil kesimpulannya bahwa komitmen itu adalah hasil dari perjanjian yang merupakan dasar untuk berbuat sesuatu, dan konsisten adalah sikap untuk menjalankan komitmen tersebut.
Mengapa saya katakan dua poin ini amat penting dalam mewujudkan impian dan target-target kita? Sebab sebaik dan sehebat apapun mimpi-mimpi kita, jika kita tidak membuat perjanjian dengan diri kita sendiri untuk terus mewujudkan mimpi itu, maka mimpi itu hanya sekedar mimpi.
Urgensi dari komitmen sendiri dalam usaha adalah agar kita tidak keluar dari ‘aturan main’ dalam mencapai target tersebut.
Bagaimana kita bersedia memberikan segala sesuatunya atau total dalam beribadah, bekerja, belajar, berbisnis, berusaha, dan sebagainya.
Bagaimana kita rela mengorbankan waktu kita untuk jerih payah kita demi meraih mimpi yang kita inginkan, itu semua tercakup dalam komitmen.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang benar-benar ingin sukses, memiliki komitmen dalam usahanya, yang diawali dari penentuan tujuan yang pasti yang sesuai dengan yang kita inginkan agar kita merasa ‘nyaman’ berada dalam tujuan tersebut, dan usaha serta kerja keras dan kesungguhan dalam mewujudkannya.
Allah SWT berfirman:
“Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu pekerjaan/ urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS Asy-Syarh : 7-8).
So, sudah siapkah Anda untuk tetap Komiten dan Konsisten dalam jualan?
Kalau belum. Persiapkan dari sekarang.
3. Percaya Diri
Kunci orang sukses adalah dia tidak takut untuk membangun perkenalan dengan orang banyak. Percaya diri merupakan modal penting bagi seorang penjual atau reseller untuk bisa memperoleh banyak closing atau penjualan.
Perhatikan hal-hal berikut ini agar Anda percaya diri saat jualan :
a. Kuasai Produk
Orang yang menguasai segala informasi tentang produk yang dijualnya akan lebih mudah menjual suatu produk. Karenanya, pahami suatu produk secara mendalam sebelum Anda hendak menjualnya.
b. Niatkan Untuk Membantu
Sebagai penjual, Anda harus punya pikiran yang positif bahwa niat Anda adalah untuk membantu orang lain. Menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan orang, berikan solusi untuk mereka.
Maka, ketika Anda berjualan, Anda akan lebih percaya diri.
c. Kuasai Teknik Jualan
Bagaimana Anda percaya diri dalam jualan, kalau Anda tidak menguasai tekniknya.
Simpelnya begini, Anda akan percaya diri mengajar jika Anda menguasai materi yang akan Anda ajarkan. Betul? Sama halnya dalam Anda jualan. Anda tidak akan percaya diri jualan jika Anda kurang menguasai teknik jualan.
4. Menguasai Teknik Jualan
Kunci sukses menjadi reseller selain 3 poin diatas, Anda juga harus menguasai Teknik Jualan. Kemampuan yang mumpuni dalam berjualan, bukan sebuah kewajiban, tapi ini adalah sebuah keharusan.
Perhatikan beberapa hal berikut ini yang harus Anda kuasai :
1. Menguasai produk
2. Menyediakan produk yang dibutuhkan banyak orang
3. Mengetahui siapa calon pembeli produk Anda
4. Menguasai teknik jualan secara personal
5. Membangun kolam prospek
6. Memahami cara membuat kata-kata promosi yang menjual (copywriting)
7. Menguasai cara promosi yang soft selling
8. Mengerti cara meyakinkan konsumen
9. Mengusai teknik closing
10. Menguasai teknik Follow Up
MEMAHAMI PRODUK DAN CALON PEMBELI
Sebelum Anda mulai jualan, Anda harus memahami kedua hal ini, yaitu produk apa yang akan Anda jual dan siapa calon pembeli produk Anda.
Seperti yang sudah dibahas di postingan sebelumnya, Anda harus benar-benar memahami segala informasi tentang produk yang akan Anda jual dan siapa calon pembelinya.
Tahukah Anda?
Jualan tanpa memahami kedua hal diatas, Anda akan kesulitan dalam memasarkan produk tersebut. Karena emosi dalam produk tidak sampai pada iklan yang Anda sampaikan.
Ingat, berusahalah menjual emosi, bukan menjual produk.
Penjual mobil tidak menjual mobil, melainkan menjual emosi dibalik mobil yang ditawarkan tersebut.
Penjual shampo tidak menjual shampo, melainkan menjual benefit dibalik produk shampo yang ditawarkan tersebut.
Namun, seringkali penjual tidak mau ambil pusing tentang kedua hal penting ini. Ketika ada barang yang baru diluncurkan, langsung saja dijual tanpa tahu kelebihannnya apa, dan siapa calon pembelinya.
Kesuksesan penjualan Anda akan ditentukan dari ketepatan Anda memahami tentang produk dan pasar dari produk Anda.
Ketika menentukan produk apa yang akan Anda jual, Anda harus tahu terlebih dahulu kira-kira produk apa yang dibutuhkan pasar, berikan mereka solusinya. Langkah selanjutnya, Anda harus benar-benar memahami tentang produk yang Anda jual.
Setidaknya ada beberapa hal yang wajib Anda pahami dari produk yang Anda jual.
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini, agar Anda bisa lebih memahaminya.
Produk:
– Solusi apa yang ditawarkan dari produk ini?
– Apa kelebihan produk ini dibanding produk lain?
– Manfaat apa saja yang didapat dari produk ini?
– Apakah Anda sudah benar-benar paham tentang produk yang hendak Anda jual?
Pasar (Calon Pembeli):
– Kira-kira siapa yang membutuhkan produk Anda?
– Dimana Anda bisa menemukan mereka?
– Dimana biasanya mereka berkumpul?
– Melalui apa Anda akan mempromosikan produk tersebut?
Mengapa menjawab pertanyaan diatas penting?
Berikut ini beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan dengan menjawab pertanyaan diatas:
• Anda akan mampu menentukan target calon pembeli yang akan Anda tuju
• Anda bisa fokus ke media dimana mereka biasa berkumpul
• Anda bisa menyiapkan bahasa promosi yang pas untuk calon pembeli
Semoga Anda memahami produk yang Anda jual dan target pasar Anda.
Sampai jumpa di materi berikutnya…
Semoga bermanfaat!